Kamis, 16 Oktober 2008

Jalan manuju Air Batumbuk Paninjauan




Jarak jorong kami dari kota solok +/- 18 km, kalau ditempuh dengan Motor " Honda " kira-kira 25 menit, sedangkan kalau dengan mobil +/- 40 menit.


Dari kota Solok melewati ampang kualo, lokasi penghijauan, Nagari Aripan , baru Aia Batumbuk. Kalau untuk penghijauan semenjak dicanagkan pekan penghijauan nasional ( PPN) waktu itu tahun 82, sampai sekarang kelihatnnya cukup terpelihara, sehingga kelihatan menghijaunya bukit-bukit yang semula gundul kini sudah menghijau, sehingga yang dulu sungai " Tangayia " keruh kina sudah mulai agak bening.
Mudah-mudahan kesadaran masyarakat di kampuang bisa untuk mempertahankan fungsi pohon-pohon yang ada sekarang ini.

Rabu, 15 Oktober 2008

Bukittinggi dengan Ngarai sianoknya




Sebelum lebaran datang, kami menyempatkan diri untuk melihat lebih dekat dengan ngarai sianoknya, dimana akibat gempa dahsyat beberapa bulan yang lalu sempat terjadi longsor.




Di samping ngarai terdapat lobang Jepang " Japang ", yang konon ceritanya cukup mengerikan dimana banyak warga yang dibunuh di dalam lobang japang tersebut

Hari Raya Idul Fitri 1429 H

Setelah sholat Ied 1429 H di Aiir BAtumbuk Paninjauan

Pulang Kampuang


Pada lebaran 1429 H beberapa hari yang lalu kami melakukn perjalanan yang cukup panjang dari Sidoarjo to Sumatera Barat dengan melewati jalur darat.

Start tanggal 21 September 2008 jam 05.30 Wib.dengan route jalur pantura yang ditempuh selama +/- 20 Jam, sehingga sampai di Ibu Kota Jakarta tanggal 22 september 2008 Jam 02.00 Wib.

Alhamdulillah selama dalam perjalanan dari Jatim ke Jakarta cukup lancar, walaupun kami sempat mengalami kemacetan dari Cirebon ke Jakarta yang kami tempuh hampir 8 Jam ( normally +/- 4 Jam ). Kondisi jalan yang cukup memperihatinkan adalah Pantura Pati - Kudus yang masih dalam tahap perbaikan dan harus dilalui dengan hati-hati dan penuh kesabaran.

Sampai di Ibu kota kami istirahat dan pada malam tanggal 22 September 2008 Jam 23.00 Wib, kami lanjutkan petualangan pulang kampuang " Mudik " sampai di merak langsung naik kapal verry yang cukup menyeramkan karena lokasi parkir yang terletak di lantai atas dan jalan naik yang curam serta kondisi kapal yang jauh dari bersih " kurang terawat kali ".
Pas. Subuh waktu bangkaueni ( 04.45 Wib ) kapal sandar dan kami mulai petualangan lagi yang cukup menguras tenaga..!! Kota demi kota kami lalui denganpenuh sabar dal kelancaran sehingga waktu berbuka ( Magrib ) kami sudah masuk di Lubuk Linggau Sumsel.
Selama perjalanan dari Ujung pulau Sumatera sampai Lubuk Linggau kami lewati dengan baik tanpa hambatan sama sekali, semua pom BBM tidak ada yang kebahisan stoknya, sedangkan jalan lintas yang kami lalui ( Jalur Tengah ) cukup mulus dan tidak banyak jalan yang rusak " bolong-bolong"

Setelah berbuka kami lanjutkan perjalanan dengan melewati hari yang sudah gelap serta jalan yang sudah banyak lurusnya serta naik & turun, persis jam 02.00 dini hari tanggal 23 September 2008 kami melakukan sahur di daerah Bangko Prop. Jambi, Berhubung kami menyetir sendirian pada jam 02.00 tersebut kami mengalami kantuk yang sangat tidak terbendung sehingga tertidur setelah makan +/- 30 menit.

Petualang dilanjutkan dengan melanjutkan perjalanan lagi dan sebelum subuh kami sudah masuk kota Muaro Bungo dan kami lakukan sholat subuh. setelah sholat perjalanan kami lanjutkan sehingga kami sampai di kota kelahiranku " Solok " jam 10.00 Wib 23 Sept'2008, langsung menuju rumah Ibunda tercinta serta berikutnya ziarah ke Nagari asli " Paninjauan "kami dimana pada tahun 2004 yang lalu Ayahanda tercinta dimakamkan tepatnya 3-8-2004.

Kami mengajak keluarga ke Kampuang " tumpah darah " kami supaya anak-anak kami mengerti asal usul Bapaknya, yang berasal dari daerah pedesaan yang cukup Indah ( Paninjauan nan Indah ).

Sehabis Berbuka di rumah Ibunda " Koto Baru Solok " perjalanan terakhir kami lanjutkan ke kampung Istri tercinta yang terletak dekat dengan kaki gunung Merapi " Baso - Bukittinggi ", dimana di kampung Baso cuacanya cukup dingin sehingga kami tidak kuat untuk mandi.

Selama perjalanan yang kami lalui alhamdulillah cukup lancar dan tidak mengalami hambatan yang berarti dengan biaya yang cukup murah dan sekalian rekreasi untuk melihat perkembangan daerah yang dilalui.

Demikian perjalanan panjang yang kami lakukan untuk Mudik Lebaran bersama kelaurga di Kampung halaman " Paninjauan Kab. Solok "

Anak Rantau
R. Pakih Sutan